Tanggal Hard Fork Vasil, Pertambangan & Regulasi Indonesia


Tanggal Hard Fork Vasil
Telah di umumkan tanggal pasti hard fork Vasil di jaringan blockchain Cardano (ADA) pada tanggal 22 September 2022.

Hard Fork ini akan membuat biaya transaksi di jaringan Cardano menjadi lebih murah dan berskalabilitas.

Ini akan menjadi peluang terbaik untuk pengembang dApp yang lebih baik dalam ekosistem Cardano.

Regulasi Kripto Indonesia
Indonesia dinilai menjadi surga bagi investor aset kripto. Indonesia memiliki regulasi yang sangat baik dan mendukung perkembangan kripto. Bahkan Regulasi kripto di Indonesia bisa lebih baik daripada China dan India. Indonesia juga dinilai sebagai salah satu negara dengan populasi penduduk terbesar menjadi sangat menarik untuk perkembangan kripto.

Jika berbicara tentang regulasi, Indonesia terdepan dibandingkan dengan negara-negara lainnya, seperti adanya larangan aktivitas crypto di China, hingga penerapan pajak yang tinggi di India. Sinergitas dari pelaku usaha dan inisiatif dari Bappebti terjalin sangat baik sehingga pertumbuhan crypto yang sangat pesat dapat diimbangi dengan perlindungan yang komprehensif bagi investor

Mulai dari regulasi, pajak, anti-money laundry, travel rule, cbdc, hingga nantinya mengenai stablecoin. Pemerintah sudah mengatur secara baik ekosistem perdagangan crypto, kliring, kustodian, dan sebentar lagi pembentukan bursa crypto. Seluruh aturan dibuat dengan tujuan untuk melindungi konsumen.

Adopsi kripto di Indonesia semakin masif, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Finder Crypto Adoption Agustus 2022 yang melakukan survei ke 217,947 orang di 26 negara, disebutkan bahwa kepemilikan aset kripto orang Indonesia mencapai 29,8 juta dengan persentase tingkat kepemilikan di Indonesia mencapai 16% atau lebih tinggi dari rata-rata global 15%.

Diresmikan Kantor Penambang Kripto Terbesar di Indonesia
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia Bambang Soesatyo mengungkapkan perkembangan aset kripto di dunia semakin pesat. Saat ini, Bitriver (Rusia) dan Energix (Kazakhstan) menguasai digital mining atau penambang kripto terbesar di dunia. Akhir-akhir ini perdagangan aset kripto beserta turunannya memang menjanjikan, contohnya Bitcoin yang memiliki nilai total US$ 1,179 triliun dan mengalami lonjakan harga sebesar 782%. Adapula Ethereum yang memiliki nilai total mencapai US$ 281 miliar dan melonjak sebesar 1.796%.

Kementerian Perdagangan melaporkan transaksi kripto di Indonesia sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 859 triliun dengan jumlah investor mencapai 11,2 juta (7,5 juta di antaranya berasal dari kalangan milenial) dan nilai transaksi harian Rp 2,7 triliun. Jumlah investor aset kripto jauh lebih besar dari jumlah investor di pasar modal berbasis Single Investor Identification (SID) yang jumlahnya baru mencapai sekitar 7,48 juta investor

Kemampuan pasar aset kripto dalam menghimpun dana tersebut jauh lebih besar dibandingkan kemampuan pasar modal konvensional jumlahnya masih berada pada kisaran Rp 363,3 triliun. Tidak heran jika pasar kripto Indonesia sudah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara serta dikabarkan menempati posisi 30 di dunia.

Usai meresmikan kantor PT Cipta Aset Digital, di kawasan industri Tangerang, Ketua MPR RI ini menjelaskan Kementerian Perdagangan melaporkan lima jenis aset kripto yang memiliki nilai transaksi tertinggi di Indonesia pada Juli 2022. Lima aset kripto tersebut, di antaranya Tether dengan nilai transaksi Rp 42,3 triliun, Bitcoin Rp 18,5 triliun, Ethereum Rp 14,2 triliun, Dogecoin Rp 6,8 triliun, dan Terra Rp 6 triliun.

Melihat hal tersebut, lanjut Bamsoet, transaksi aset kripto juga harus bisa dinikmati oleh penambang digital dalam negeri, bukan hanya dinikmati dinikmati oleh penambang digital asing.

Terlebih dengan ketersediaan infrastruktur seperti pasokan listrik hingga jaringan internet yang sudah memadai, bukan tidak mungkin jika kelak Indonesia menjadi negara penambang kripto terbesar dunia seperti Rusia, Kazakhstan, China, Amerika Serikat dan Hongkong yang dikabarkan mengendalikan 70 persen penambangan kripto dunia.

Bamsoet mengapresiasi kehadiran PT Cipta Aset Digital yang didirikan anak bangsa sejak tahun 2021. Diketahui PT Cipta Aset Digital telah terdaftar dalam Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Adapun dikabarkan PT Cipta Aset Digital memiliki tambang digital terbesar di Indonesia. Mereka juga memiliki enam bangunan yang dijadikan lokasi tambang digital. Setiap bangunan mengonsumsi listrik sebesar Rp 6,5 miliar per bulannya. Perusahaan tersebut juga berkontribusi besar terhadap pajak.

PT Cipta Aset Digital juga menjual alat penambang aset kripto, PowerRig, yang dipasarkan melalui penjualan langsung (direct selling). Sehingga memudahkan masyarakat yang ingin terjun menjadi penambang digital. Semakin banyak aktivitas penambangan digital yang dilakukan di dalam negeri, akan berkontribusi dalam peningkatan ekonomi digital Indonesia. Sehingga uang kita tidak lari ke luar negeri, melainkan sebaliknya kita justru bisa menarik uang dari luar negeri masuk dan berputar di Indonesia.

Green Short Faucet

Baca Juga :
Thailand Memperketat Aturan Iklan Kripto
BTC Sideway cenderung menguat
Terra Classic (LUNC) Kemungkinan Tidak Akan Mencapai Harga US$ 1
Harga Bitcoin mampukah bangkit keatas US$ 20.000 ?
Ukraina Gerebek Penipu Terkait Kripto Antar Negara di Eropa

,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *