Hari ini ada pengumuman yang mengejutkan dari perusahaan kripto exchange, Tokocrypto. Pengumuman dari Tokocrypto mulai 3 November 2022 akan medelisting perdagangan pada semua pasangan perdagangan untuk TORN (Tordano Cash), XMR (Monero), dan ZEC (ZCash).
Apa itu TORN (Tordano Cash) ?
Tordano Cash adalah solusi privasi terdesentralisasi serta non-kustodian yang dibangun di atas jaringan Ethereum. Tornado Cash dikembangkan berdasarkan penelitian open source oleh tim koin privasi ZCash, protokol ini dapat memungkinkan pengguna untuk mengirim deposit koin Ether (ETH) dan token ERC-20 melalui layanan kontrak pintarnya. Ini akan menyamarkan arus transaksi, sehingga peretas sendiri akan kesulitan membaca arus pergerakan suatu aset yang pada akhirnya, peretasan pun menjadi lebih sulit.
Apa yang benar-benar menjadi momok saat para peretas menggunakan protokol ini adalah, adanya privasi ketat yang juga dapat memungkinkan mereka menarik aset ke alamat baru tanpa terdeteksi. Jejak transaksi tidak akan terbaca lagi di blockchain, dari mana asal aset yang ditarik tersebut, sehingga keterlacakan menjadi benar-benar hilang. Sementara itu, protokol ini juga memiliki token ERC-20 aslinya, TORN, yang memungkinkan pemiliknya untuk membuat proposal dan memilih perubahan dalam protokol Tornado Cash.
Apa itu XMR (Monero) ?
Monero adalah mata uang kripto yang terdesentralisasi. Monero menggunakan beberapa teknik untuk mengaburkan transaksi, yaitu buku besar yang terdistribusi secara publik, dan teknologi peningkat privasi. Dengan ini, dicapailah anonimitas dan kesepadanan. Detil yang disembunyikan dari pengamat luar antara lain adalah isi alamat, jumlah, riwayat transaksi, dan juga jumlah uang pada alamat tersebut.
Protokol yang digunakan bersumber terbuka dan dibuat berdasarkan CryptoNote, sebuah konsep yang dijelaskan pada kertas putih yang dipublikasikan pada 2013 oleh Nicolas van Saberhagen. Komunitas kriptograpfi menggunakan konsep ini untuk mendesain Monero, dan menyebarkan jaringan pertamanya pada 2014. Monero menggunakan tanda tangan cincin, bukti tanpa informasi, dan “alamat tersembunyi” untuk mengaburkan detil transaksi.
Fitur-fitur privasi ini sudah merupakan bawaan pada protokol yang digunakan, tetapi pengguna tetap dapat membagikan kunci yang mereka punya kepada pihak ketiga untuk diaudit. Transaksi divalidasi melalui jaringan penambang yang menjalankan RandomX, sebuah algoritma bukti hasil kerja. Algoritma ini memberikan koin baru kepada penambang, dan didesain untuk kebal terhadap penambangan metode ASIC.
Apa itu ZEC (ZCash) ?
Zcash adalah cryptocurrency yang bertujuan menggunakan kriptografi untuk memberikan privasi yang lebih baik bagi penggunanya dibandingkan dengan cryptocurrency lain seperti Bitcoin. Zcash didasarkan pada basis kode Bitcoin. Ini memiliki banyak kesamaan, seperti total pasokan tetap sebanyak 21 juta unit.
Transaksi dapat “transparan” dan mirip dengan transaksi bitcoin dalam hal ini dikendalikan oleh t-addr, atau mereka dapat “terlindung” dan dikendalikan oleh z-addr. Transaksi terlindung menggunakan jenis bukti tanpa pengetahuan yang disebut zk-SNARKs, yang memberikan anonimitas kepada pemegang koin dalam transaksi. Koin Zcash ada di kolam transparan atau kolam terlindung.
Pada Desember 2017 hanya sekitar 4% dari koin Zcash berada di kolam terlindung dan pada saat itu sebagian besar program dompet cryptocurrency tidak mendukung z-addrs dan tidak ada dompet berbasis web yang mendukungnya.[6] Kumpulan koin Zcash yang terlindung dianalisis lebih lanjut untuk keamanan dan ditemukan bahwa kumpulan anonimitas dapat dikurangi secara signifikan oleh pola penggunaan yang dapat diidentifikasi berdasarkan heuristik.
Baca Juga :
Amankah Beli Ether (ETH) Menjelang Hard Folk The Merge ?
Bank Swiss Tawarkan Staking ETH, Aave Menerima Pendanaan
Saham Turun, Kripto CS Melesat
Bitcoin Mencapai Titik Terendah dan Tidak Bisa Mencapai 1M
ETC Proyek Mati Suri, 15rb BTC Bergerak Dalam 10 Hari