BTC Tergelincir, Binance hapus USDC cs, RI Jadi Hub Kripto


Harga Bitcoin Tergelincir
Harga Bitcoin hari ini tergelincir dan diperdagangkan di bawah level $20.000. Cryptocurrency terbesar di dunia diperdagangkan sedikit lebih rendah pada $19.731. Kapitalisasi pasar crypto global hari ini berada di atas angka $1 triliun, karena naik satu persen dalam 24 jam terakhir menjadi $1,03 triliun, menurut CoinGecko.

Bitcoin telah diperdagangkan sideways antara $19.500 dan $20.500 selama seminggu terakhir. BTC kemungkinan akan menguji support di sekitar zona bawah level ini karena BTC berjuang untuk mempertahankan levelnya saat ini. Penurunan bisa jadi karena pesanan penjualan tinggi selama seminggu terakhir. Jika pembeli dapat bergerak di atas level $20.000, kita mungkin melihat BTC segera bangkit kembali.

Hard fork Merge Ethereum kurang dari dua minggu lagi, dan harga koin terus bertahan di $1.600. Saat aktivitas meningkat, minat kemungkinan menciptakan lebih banyak permintaan dalam beberapa hari mendatang,” kata Edul Patel, CEO dan Co-founder Mudrex.

Ether, koin yang terhubung ke blockchain ethereum dan cryptocurrency terbesar kedua, naik hampir 4% menjadi $1.630. Ethereum sedang bertransisi ke proof-of-stake protokol konsensusnya. Disebut ‘Merge’, peningkatan perangkat lunak dilakukan selama bertahun-tahun, dan itu akan mengubah cara ethereum melakukan transaksi menjadi lebih hemat energi.

Harga dogecoin hari ini diperdagangkan datar di $0,06 sedangkan Shiba Inu jatuh anjlok sekitar satu persen menjadi $0,000013. Kinerja harga crypto lainnya beragam karena harga Chainlink, Apecoin, XRP, Uniswap, Binance USD, Polkadot, Tether, Litecoin, Avalance, Solana diperdagangkan dengan sedikit kenaikan selama 24 jam terakhir sedangkan Cardano, Stellar, Tron, Polygon tergelincir. Ethereum Classic melonjak lebih dari 22% karena ether bergabung dengan upgrade Bellatrix hari ini.

Binance Mengumumkan akan meghapus USDC, USDP, TUSD
Binance mengumumkan bahwa mereka akan mulai menghapus stablecoin USD Coin (USDC), Pax Dollar (USDP), dan True USD (TUSD) menjadi stablecoin Binance (BUSD). Dalam pernyataan Binace yang diterbitkan di twitter, konversi saldo stablecoin lain ke BUSD akan berlangsung secara otomatis dimulai pada 29 September.

Perusahaan mengatakan langkah ini akan meningkatkan likuiditas dan efisiensi modal bagi pengguna. Mereka juga akan menghapus dan menghentikan perdagangan yang melibatkan USDC, USDP, dan TUSD untuk 28 juta penggunanya. Ini tidak akan mempengaruhi pilihan penarikan pengguna.

Pengguna akan terus dapat menarik dana dalam USDC, USDP, dan TUSD dengan rasio 1:1 terhadap saldo akun berdenominasi BUSD mereka. Pengguna tetap dapat melihat saldo yang dikonversi di akun mereka dalam waktu 24 jam. Selain itu, jumlah minimum untuk konversi manual adalah 1 USDC, USDP, atau TUSD.

Sementara akun dengan saldo yang lebih rendah otomatis dikonversi ke BUSD. Binance juga menambahkan bahwa mereka akan mengubah daftar stablecoin sebagai syarat untuk konversi otomatis. Sementara itu stablecoin Tether (USDT), yang memiliki kapitalisasi pasar $67 miliar tetap tersedia di Binance.

Berdasarkan Coinmarketcap, USD merupakan stablecoin yang dikeluarkan oleh Circle Internet Financial, yang terbesar dari urutan kedua setelah Tether (USDT) berdasarkan kapitalisasi pasar dengan $51 miliar. Sedangkan, stablecoin (BUSD) berada di urutan ketiga jauh di sekitar $19,3 miliar.

Keputusan tersebut disambut beberapa skeptisisme karena dianggap memonopoli keberadaan BUSD di platformnya. Pada waktu bersamaan, Hagen Rooke, mitra firma hukum Reed Smith LLP di Singapura juga memberikan pernyataan bahwa keputusan itu cukup berani dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Secara komersial keputusan ini adalah langkah cerdas Binance karena penawaran layanannya sekarang akan semakin menyatu di sekitar produk BUSD miliknya sendiri. Konversi itu dapat membuat beberapa pengguna marah karena pengguna yang ingin menggunakan stablecoin pihak ketiga seperti USDC pada aplikasi yang secara khusus mendukung mereka untuk menghasilkan protokol terdesentralisasi.

Bamsoet Sebut RI Bisa Jadi Hub Kripto Dunia
Bambang Soesatyo mengungkapkan fenomena kripto sebagai instrumen investasi serta alat transaksi di beberapa negara seperti El Salvador, Honduras dan Guatemala telah menciptakan paradigma baru pada sektor keuangan. Bamsoet juga meyakini Indonesia bisa menjadi hub kripto dunia asalkan infrastruktur pengaturan dan pengawasan aset kripto dipersiapkan dengan baik.

Menurut Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini, pemerintah harus melakukan antisipasi agar perkembangan aset kripto bisa dimaksimalkan. Hal ini demi meningkatkan kemakmuran warga dunia, bukannya menjadi lahan pencucian uang. Bamsoet menjelaskan kripto semakin memikat masyarakat Indonesia lantaran memiliki karakteristik menyerupai logam mulia emas dengan jumlah yang terbatas, diperoleh melalui ‘menambang’, resistansi yang lebih kuat terhadap inflasi serta didukung penggunaan sistem kerja blockchain yang dinilai lebih aman.

Hingga Juni 2022, tercatat 15,1 juta masyarakat Indonesia sudah menjadi investor aset kripto. Jumlah ini melebihi investor pasar modal yang hanya mencapai 9,1 juta investor. Hingga periode awal tahun 2022, pasar kripto Indonesia menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan dikabarkan urutan 30 dunia. Sepanjang tahun 2021 saja, akumulasi nilai transaksi aset kripto tumbuh dengan angka kapitalisasi yang fantastis, mencapai hampir Rp 900 triliun atau tepatnya Rp 859 triliun.

Jauh lebih besar dibandingkan kemampuan pasar modal konvensional yang jumlahnya di kisaran Rp 363,3 triliun. Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Umum SOKSI ini menerangkan dari aspek nilai transaksi, kripto memang cenderung mengalami penurunan, terutama sejak awal tahun 2022.

Sebagai informasi, nilai transaksi kripto Januari tercatat Rp 42,14 triliun, turun Rp 14,77 triliun dari periode Desember 2021. Bahkan pada Juni 2022, nilai transaksi kripto tercatat hanya Rp 20 triliun, turun 65,5% dibanding periode Juni 2021 sebesar Rp 58,06 triliun.

Penyusutan tersebut disebabkan anjloknya nilai aset kripto yang juga dialami pasar kripto global yang saat ini masih mengalami tekanan. Saat ini kapitalisasi pasar aset kripto global turun di bawah US$ 1 triliun, terendah sejak Februari 2021. Faktor lain yang juga memiliki andil, misalnya pengetatan kebijakan The Fed menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi, kebimbangan investor menentukan posisi masuk atau keluar, atau faktor pelemahan pasar saham AS.

Berbanding terbalik dengan penurunan nilai aset kripto, Bamsoet mengatakan jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia justru mengalami peningkatan. Pada Juni 2022, saat nilai aset kripto anjlok pada angka Rp 20 triliun, penambahan jumlah pelanggan aset kripto justru naik signifikan hingga 146,15% dibandingkan Juni 2021.

Hasil survei Finder Crypto Adoption yang dilakukan di 26 negara pada Agustus 2022 melaporkan bahwa kepemilikan aset kripto orang Indonesia mencapai 29,8 juta dengan persentase 16%. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata global yang sebesar 15%. Fenomena tersebut menggambarkan bahwa aset kripto di Indonesia masih memiliki potensi untuk terus berkembang.

Dengan jumlah penduduk sekitar 275 juta jiwa, serta didukung berbagai kebijakan pemerintah, antara lain pembuatan regulasi terkait transaksi aset kripto, misalnya terkait pajak, pencegahan/penindakan aksi pencucian uang, pengaturan ekosistem perdagangan kripto, dinilai mulai memberi rasa aman bagi konsumen.

Kementerian Perdagangan melalui Bappebti telah menetapkan daftar aset kripto legal di Indonesia mencapai 383 jenis. Aspek legalitas ini menjadi faktor penting yang dapat mendorong pertumbuhan pasar kripto di Indonesia menjadi semakin meningkat.

Green Short Faucet

Baca Juga :
Dampak Hard Fork Vasil dan Listing KRD dan Onit di indodax
Komentar Elon Musk dan Anggota Kongres AS mengenai kripto dan Metaverse
Manipulasi data bursa, unit kripto di Australia dan ETH menguat
NXC International Summit, Potensi Web3 dan Game
9.000 Mining Rig Disita, Coinbase dan Opensea Masuk Top 10

,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *