Harga Bitcoin Melempem, Ethereum Lebih Cuan


Bitcoin Melempem pada rabu 7 sept 2022
Harga kripto utama terpantau melemah pada perdagangan Rabu (7/9/2022), di mana investor khawatir dengan inflasi global yang berpotensi kembali meninggi akibat adanya penghentian pengoperasian pipa gas alam terbesar di Eropa. Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:15 WIB, Bitcoin ambles 4,88% ke posisi harga US$ 18.772,41/koin atau setara dengan Rp 278.394.840/koin (asumsi kurs Rp 14.830/US$). Sedangkan untuk Ethereum ambrol 6,82% ke posisi US$ 1.520,63/koin atau Rp 22.550.943/koin.

Bitcoin terkoreksi ke kisaran US$ 18.000, di tengah kekhawatiran pasar akan potensi perlambatan ekonomi global karena inflasi masih cenderung tinggi dan sikap hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Eropa terkait kebijakan moneter. Koreksinya Bitcoin, Ethereum, dan kripto lainnya terjadi setelah rilis data aktivitas jasa di AS yang cenderung membaik pada Agustus 2022.

Data Purchasing Manager’s Index (PMI) jasa AS versi ISM dilaporkan naik ke posisi 56,9 pada bulan lalu, lebih baik ketimbang Juli lalu di angka 56,7. Angka ini tentunya lebih ciamik dibandingkan dengan konsensus yang memprediksi PMI jasa di angka 55,1. Rilis ini menunjukkan aktivitas jasa yang terkuat sepanjang 4 bulan terakhir.

Menurut analis pasar dari Oanda, Edward Moya, bulan September menjadi periode yang cenderung dihindari oleh pelaku pasar, jika dilihat dari historisnya. Dia juga mengatakan bahwa data aktivitas jasa AS yang makin membaik mendorong bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) semakin yakin untuk menaikkan kembali suku bunga acuannya.

Ethereum yang setelah sempat melonjak pada Selasa pagi dan juga sempat mengungguli Bitcoin, Ethereum berbalik arah dan anjlok. Bergairahnya Ethereum pada Selasa pagi karena investor menyambut baik atas proses upgrade yang disebut Ethereum Merge atau The Merge, di mana proses upgrade ini mengubah protokol dari sebelumnya Proof-of-Work (PoW) menjadi Proof-of-Stake (PoS) yang lebih hemat energi.

Akhir bulan ini, The Fed embali mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya. Pelaku pasar mengantisipasi The Fed akan mengerek suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bp) dengan probabilitas mencapai 72%. Selain The Fed, dalam waktu dekat investor juga menanti kebijakan moneter bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB). Kamis pekan ini, para bos ECB akan bertemu dan memutuskan suku bunga acuan mereka.

Konsensus yang dihimpun oleh Trading Economics memperkirakan ECB akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bp) menjadi 1,25%. Ekspektasi tersebut selain merespons tekanan inflasi yang tinggi juga berpotensi masih akan meningkat. Apalagi Rusia kini semakin membatasi pasokan gas untuk Eropa.

Belum lama ini, ‘BUMN’ gas Negeri Beruang Merah, Gazprom menyatakan akan menghentikan aliran gas ke Eropa sampai waktu yang belum diketahui dengan alasan perawatan (maintenance). Bahkan terbaru, sanksi ekonomi yang diberikan oleh Barat merupakan penyebab diberhentikannya pasokan gas ke Eropa hingga waktu yang belum ditentukan.

“Problem pemompaan muncul akibat sanksi yang diberlakukan akibat negara kami oleh beberapa perusahaan negara Barat, termasuk Jerman dan Britania Raya,” ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov Senin kemarin, dikutip dari Interfax. Selain itu Bitcoin Cs Ambrol karena adanya pegerakan 5.000 BTC terkain MtGox yang di khawatirkan membebani pasar.

Ethereum Lebih Cuan
Harga Bitcoin saat ini bertahan di level US$ 20.000 dan belum ada kenaikan yang signifikan sejak Juni lalu. Bahkan selama 30 hari belakangan ini harga Bitcoin merosot 2,7% dan sebelumnya sempat naik 4% menurut data Coinglass. Penurunan dan tidak adanya peningkatan harga yang tinggi, membuat Bitcoin ditinggalkan oleh investor. Kini diketahui para pecinta Bitcoin mencari mata uang digital yang lebih menguntungkan, seperti Ethereum.

“Bitcoin tidak mati, hanya membosankan saat ini, jadi para pedagang sudah mencari alternatif,” kata Martin Leinweber, ahli strategi produk aset digital di MarketVector dikutip dari Reuters, Rabu (7/9/2022). Menurut CEO FRNT Financial, Stéphane Ouellette mengatakan penurunan harga Bitcoin sejauh ini menjadi yang terlama. Jadi, tidak heran jika investor mencari alternatif lain yang lebih menguntungkan.

“Ini telah menjadi periode penurunan volatilitas yang relatif lama, sekarang melampaui apa pun yang telah kita lihat bahkan di 2019 di mana level ini berlangsung sekitar seperempat hingga seperempat setengah,” kata Stéphane Ouellette, CEO di penyedia derivatif kripto. Keuangan FRNT. Ethereum adalah kripto nomor dua terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar sekitar US$ 190 miliar versus Bitcoin US$ 380 miliar. Harga Ethereum telah meningkat 50% sejak awal Juli sementara Bitcoin datar.

The Merge Ethereum Akan Hapus 99,1% Polusi Karbon
Polygon Network mengatakan Hard Fork The Merge Ethereum akan menghapus sekitar 99,1% dari emisi karbon jaringan. The Merge akan membuat penambangan koin jauh lebih stabil secara lingkungan. Diketahui saat ini upgrade jaringan Ethereum atau yang dikenal The Merge semakin dekat. Para developer Ethereum bahkan telah mengaktifkan Bellatrix, yang merupakan sebuah upgrade dalam mempersiapkan Beacon Chain untuk The Merge.

Pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, pada hari Selasa (6/9) mengatakan bahwa The Merge diperkirakan akan terjadi sekitar 13 sampai 15 September mendatang. Menurut data dari Ethernodes, sekarang sebanyak lebih dari 73% node Ethereum telah ditandai sebagai ‘Merge ready’. Ethereum Foundation menjelaskan bahwa transisi pada jaringan Ethereum mungkin akan selesai pada kisaran tanggal 10 hingga 20 September mendatang.

Peralihan konsensus dari Proof-of-Work (PoW) menuju Proof-of-Stake (PoS) diklaim akan mengurangi konsumsi energi Ethereum sebesar 99,95%. Polygon Network yang menggunakan jaringan Ethereum untuk pengembangan projectnya mengatakan The Merge diperkirakan akan menghilangkan 99,91% emisi karbon jaringan Polygon, mengurangi total tahunan menjadi hanya 56,22 tCO2e.

Menurut Crypto Carbon Ratings Institute (CCRI), mayoritas atau 99,92% emisi Polygon, berasal dari aktivitas rantai pada lapisan dasar Ethereum. Itu menyisakan 50,13 tCO2e yang disebabkan oleh jaringan PoS Polygon sendiri, menurut laporan itu. Polygon mengungkapkan awal tahun ini bahwa jaringan tersebut bekerja untuk mengurangi jejak karbonnya di dunia.

Emisi karbon tahunan jaringan Polygon hingga Juli 2022 mencapai 60.953,26 ton setara karbon dioksida (tCO2e), menurut perkiraan CCRI. Ini menempatkan total emisi untuk rantai sejak dimulainya pada 94.782 tCO2e. Ethereum The Merge akan berdampak positif pada ekosistem kripto yang lebih luas.

Green Short Faucet

Baca Juga :
NFT Reddit Dijual Opensea, Bill Murray Kehilangan 2,7 M
Shibarium Segera Meluncur, Penipuan Penambang Kripto 4.4M
5.000 BTC MtGox Bergerak, ETC Hash Rate Tertinggi
BTC Tergelincir, Binance hapus USDC cs, RI Jadi Hub Kripto
Dampak Hard Fork Vasil dan Listing KRD dan Onit di indodax

,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *